Nabilla Mustikaning Tyas
Nabilla Mustika menjadi satu di antara generasi milenial yang turut berperan dalam melestarikan budaya Indonesia yakni, tari tradisional.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Nur Afitria Cika Handayani
TRIBUNNEWSWIKI, Surabaya - Nabilla Mustika menjadi satu di antara generasi milenial yang turut berperan dalam melestarikan budaya Indonesia yakni, tari tradisional.
Saat ini, tari tradisional tak banyak diminati oleh kaum milenial, bahkan juga ditinggalkan.
Nabilla Mustika telah mengenal tari tradisional sejak masih berusia sekitar tiga tahun. Hal itu lantaran kedua orang tuanya merupakan seorang penari.
Ketut Santoso merupakan seorang penari di Taman Budaya Cak Durasim. Sementara Susiana adalah seorang penari di Sanggar Bina Tari Jawa Timur sekaligus pengajar tari di sekolah-sekolah.
Tiap hari, Nabilla kecil tak pernah absen melihat kedua orang tuanya mengajar tari. Hingga para murid pulang, giliran dirinya yang minta diajar tari tradisional.

Meski begitu, kedua orang tua Nabilla tak pernah sekalipun memaksa dirinya untuk mencintai hingga terjun menjadi seorang penari tradisional.
Nabilla ingat, ketika itu dirinya tak langsung diajatkan gerakan-gerakan dasar dalam menari. Ia hanya minta dimainkan musik pengiring untuk tarian tradisional, sedangkan tangan dan kakinya ia gerakkan asal mengikuti irama.
Mengenal tari tradisional, rupanya membuat Nabilla makin jatuh cinta hingga tak pernah sedikitpun ia mencoba meninggalkan salah satu kebudayaan bangsa itu.
Sulung dari dua bersaudara itu mengaku pertama kali mengikuti kompetisi saat dirinya duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK).
Selain kompetisi, Nabilla beserta kawan-kawannya yang lain juga kerap diundang ke berbagai acara.
Selama bergelut di dunia tari tradisional, Nabilla tak pernah sedikitpun merasakan kendala yang berarti. Itu karena ia terlalu cinta dengan menari, sehingga apapun yang dilakukan, selalu menyenangkan.
Tak ada kendala bukan berarti Nabilla tidak pernah mendapat pengalaman pahit selama menjadi penari.
Ibu beranak satu itu mengaku pernah mendapat pengelaman menyedihkan saat mengikuti lomba tari tradisional.
Nabilla mengaku sempat salah dalam menghitung pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk tampil dalam sebuah acara.
Setelah menerima fee dari pihak penyelenggara dan dipotong untuk biaya lainnya, Nabilla hanya menerima upah Rp 10 ribu per anak.
Meski sempat sedih, Nabilla mengambil kejadian itu sebagai pelajaran.
• Seni Decoupage Bantu Lansia Lawan Pikun
Nabilla Mustika Cari Cara Untuk Gaet Milenial
Menurut Nabilla, minat milenial terhadap hal-hal yang berbau tradisional rupanya mulai menurun.
Bahkan perempuan berusia 24 tahun tersebut, hingga kini masih mencari formula untuk membuat milenial kembali menumbuhkan minat mereka pada tradisi, khususnya tari tradisional.

Bagi Nabilla, kemungkinan turunnya minat milenial pada tradisi, dikarenakan mereka menganggap hal-hal tersebut kurang keren.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!