Cerita Inspiratif
Karjono, Tunanetra di Surabaya Menggagas Koperasi Syariah Rusunawa Pertama di Surabaya
Karjono, seorang tunanetra menggagas koperasi syariah rusunawa pertama di Surabaya yang sekaligus merupkan koperasi jasa syariah disabilitas pertama
SURYAWIKI, SURABAYA - Dalam kondisi yang bagi sebagian besar orang dianggap sebagai kekurangan, Karjono, seorang tunanetra menggagas koperasi syariah rusunawa pertama di Surabaya yang sekaligus merupkan koperasi jasa syariah disabilitas pertama di Indonesia.
Ditemui Kamis (12/11/2020), Karjono yang juga membuka jasa pijat penyembuhan dan penyegaran, menunjukkan salah satu koperasi yang berlokasi di Rusunawa Siwalankerto Surabaya.
"Kalau ini Koperasi Syariah Al-Muhajirin Siwalankerto Sejahtera. Insyaallah merupakan koperasi syariah pertama dan masih satu-satunya di rusunawa," kata bapak 5 anak itu kepada Surya.
Koperasi tersebut ia dirikan pada 29 Maret 2019 bersama para jamaah musholah di Rusunawa Siwalankerto.
Setahun berselang, tepatnya pada 12 Oktober 2020, ayah lima anak ini memperkenalkan Koperasi Jasa Syariah Disabilitas Indonesia yang berlokasi di Jalan Raden Wijaya Waru Sidoarjo.
"Ini juga merupakan koperasi syariah bagi penyandang lintas disabilitas yang pertama serta masih satu-satunya di Indonesia," ujar Karjono.
Pria 38 tahun ini mulai mengenal keuangan syariah sejak 2010 dan mulai merintis lembaga keuangan syariah pada 2015. Akhirnya, ia menemukan bentuk yang sesuai pada 2017.
"Ada perbedaan antara koperasi konvensional dan koperasi syariah. Koperasi konvensional hanya berlandaskan undang-undang dan Pancasila. Sedangkan koperasi syariah juga berlandaskan Al-Quran dan Hadits," ia menerangkan.
Pada koperasi syariah, dalam struktur kepengurusan ada Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dalam ini dijabat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Mendirikan koperasi syariah bukan hal mudah bagi Karjono. Ia butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa mendirikan koperasi legal.
"Sangat tidak mudah perjuangannya, apalagi di jaman sekarang permodalan itu sulit. Alhamdulillah Bu Wali (Tri Rismaharini, red) memberikan kesempatan untuk tinggal di Rusunawa ini" katanya.
Beberapa kali mendapatkan penolakan warga rusun, Karjono tidak berkecil hati hingga koperasi bisa terbentuk bahkan sekarang uang yang terkumpul mencapai Rp 100 juta dengan 111 anggota.
"Begitu juga saat mendirikan koperasi disabilitas. Sulit sekali, sama sekali tidak mudah mendapat kepercayaan anggota. Alhamdulillah karena melihat koperasi di rusun, teman-teman disabilitas menjadi tertarik," ungkapnya.
Kini koperasi disabilitas tersebut sudah memiliki 38 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jakarta, sampai Jawa Tengah dan Sulawesi.
"Alhamdulillah, keduanya kini sudah legal dan berbadan hukum. Saya memohon bantuan doa serta dukungan untuk kedua koperasi. Semoga bisa sedikit berperan mewujudkan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah terbesar di dunia. Aamiin," tutupnya.(christine ayu)
Setelah 9 Tahun Menanti, Astrid Herawaty Akhirnya Dikaruniai Momongan Lewat Program Bayi Tabung |
![]() |
---|
Setelah Dipecat dari Perusahaan, Pasutri di Madiun Sukses Merintis Bisnis Keripik Debog Pisang |
![]() |
---|
Kehilangan Pekerjaan, Puguh Tekuni Bisnis Pesawat Aeromodeling |
![]() |
---|
Bermodal Nekat dan Uang Beasiswa, Pemuda di Kota Madiun Sukses Jualan Kokedama |
![]() |
---|
Korbankan Tabungan Pribadi, Desainer Elizabeth Njo Buktikan Mampu Survive di Tengah Pandemi |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!