Cerita Inspiratif
Setelah 9 Tahun Menanti, Astrid Herawaty Akhirnya Dikaruniai Momongan Lewat Program Bayi Tabung
Setelah sembilan tahun sabar menanti, Astrid Herawaty dan suami akhirnya dikaruniai buah hati melalui program bayi tabung.
SURYAWIKI, SURABAYA - Bagi setiap pasangan menikah yang menantikan buah hati, kehamilan adalah kabar gembira yang selalu dinantikan.
Namun, ada beberapa pasangan yang harus melakukan usaha ekstra untuk bisa mendapatkan momongan, seperti Astrid Herawaty.
Perempuan asal Kota Surabaya ini telah berjuang selama 9 tahun untuk mendapatkan momongan pertamanya.
"Di usia pernikahan berjalan 6 tahun saya akhirnya memutuskan untuk periksa kanker serviks ke Morula IVF Surabaya. Setelah menjalankan pemeriksaan diketahui kalau saya memiliki mioma," kata Astrid.
Mulanya, Astrid mendatangi klinik Morula IVF Surabaya bukan untuk melakukan program hamil. Tapi hanya sekadar periksa kondisi.
"Kemudian dokternya tanya, Bu Astrid rencana ke depannya bagaimana. Mau hamil atau tidak? Terus saya jawab iya dok mau. Dan berlanjutlah program bayi tabung saya," Astrid menjelaskan.
Ditanyai soal keputusan memilih program bayi tabung, Astrid menjelaskan usia pernikahannya sudah berjalan lebih dari 5 tahun. Dengan usia pernikahan tersebut perlu waspada jika masih belum bisa hamil secara normal.
"Selain itu usia saya juga sudah mendekati 30 tahun saat pertama datang. Karena sel telur dipengaruhi usia. Jadi tidak bisa santai-santai. Akhirnya yaudah saya coba bayi tabung yang lebih efektif," ujarnya.
Jika diakumulasikan, Astrid sudah menjalani program bayi tabung selama 3,5 tahun sampai akhirnya berhasil mendapatkan momongan. Seorang anak laki-laki yang lahir Oktober 2020 lalu.
Selama menjalani program bayi tabung Astrid mengalami beberapa kendala. Sebab, program pertamanya dalam bayi tabung sempat mengalami kegagalan.
"Pertama program sempat gagal. Karena memang keberhasilan bayi tabung ini tidak ada yang bisa memprediksi ya. Kemudian yang kedua Puji Tuhan bisa berhasil hamil dan melahirkan dengan lancar," paparnya.
Berdasarkan pengalamannya, Astrid mengimbau pada para pejuang buah hati untuk memeriksakan diri sedini mungkin.
"Jangan menunda waktu karena semakin bertambah usia kemungkinan hamil juga semakin berkurang. Harus selalu optimis di setiap hambatan pasti ada jalan," pungkasnya.
Setelah Dipecat dari Perusahaan, Pasutri di Madiun Sukses Merintis Bisnis Keripik Debog Pisang |
![]() |
---|
Karjono, Tunanetra di Surabaya Menggagas Koperasi Syariah Rusunawa Pertama di Surabaya |
![]() |
---|
Kehilangan Pekerjaan, Puguh Tekuni Bisnis Pesawat Aeromodeling |
![]() |
---|
Bermodal Nekat dan Uang Beasiswa, Pemuda di Kota Madiun Sukses Jualan Kokedama |
![]() |
---|
Korbankan Tabungan Pribadi, Desainer Elizabeth Njo Buktikan Mampu Survive di Tengah Pandemi |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!