Tips Membuat Aquascape Untuk Pemula

Membuat aquascape bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk para pemula. Ini tips membuat aquascape khusus untuk pemula

Penulis: Akira Tandika | Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com/ahmad zaimul haq
Salah satu Aquascape yang turut dipamerkan di Ciputra World Surabaya, Minggu (25/10). Pameran yang digagas oleh Surabaya Scaper Community digelar hingga Minggu (1/11) mendatang di Lower Ground Atrium. 

SURYAWIKI, SURABAYA - Pandemi COVID-19 membuat banyak orang berkesempatan mencoba hal baru. Termasuk salah satunya  hobi membuat aquascape yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang.

Dalam pameran Live Aquascape yang digelar di Lower Ground Atrium Ciputra World Surabaya, Minggu (25/10/2020), salah satu perwakilan komunitas Surabaya Scaper Edi Irawan mengaku, seni aquascape juga bisa dilakikan oleh pemula.

Edi mengatakan, untuk pemula ada beberapa bahan yang diperlukan. Di antaranya, akuarium, filter air, dan lampu.

"Sementara untuk kebutuhan dasar, diperlukan bakteri strater, pupuk, substrat berupa pasir malang, silica, soil, dan pasir," terangnya.

Sama seperti namanya, filter berfungsi untuk menjernihkan air dari pasir yang ada di akuarium maupun kandungan mineral lainnya. Biasanya, untuk aquascape, filter yang digunakan adalah berkenis tabung.

Sedangkan lampu, lanjut Edi, bertugas untuk membantu tumbuhan dalam air melakukan fotosintesis.

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan setelah lanjut pada tahap penataan. Menurutnya, pernak-pernik di dalam akuarium tidak bisa ditaruh sembarang. Harus ditata sesuai urutan.

"Pertama, letakkan pupuk dasar khusus aquascape, bakteri starter, pasir malang atau soil secara berurutan. Kemudian lanjut menata tanamam. Baru mengisi akuarium dengan air," jelasnya

Apabila aquaspace hanya digunakan untuk jangka pendek seperti keperluan pameran atau lainnya, lebih baik menggunakan soil. Tapi jika tujuannya untuk pemeliharaan jangka panjang, harus menambahkan pupuk pada bagian paling atas sebelum tanaman.

Untuk tanaman, Edi lebih menyarankan menggunakan tanaman yang panjang dan hidup supaya tampilan natural lebih kentara seperti, Valesniria nana atau sejenis rumput yang tumbuh di air, cryptocoryne, dan weeping moss.

"Hal ini juga perlu diperhatikan, setelah akuarium diisi air, jangan langsung memasukkan ikan. Harus menunggu tujuh hari dulu. Karena kalau langsung dimasukkan, air masih mengandung banyak banyak mineral larut. Selain itu setelah tujuh hari, air akan lebih jernih dan ekosistem dalam akuarium mulai hidup," ungkapnya.

Menurut Edi, seni aquascape, selain untuk mempercantik akuarium juga untuk memperpanjang masa hidup ikan. Karena hal itu membuat ikan jauh lebih nyaman seperti sedang berada di habitatnya.

Namun perlu diingat, tidak semua ikan hias cocok untuk aquascape. Karena beberapa di antaranya suka memakan tumbuhan seperti, koi. Kalau ingin menggunakan ikan cupang, juga bisa. Asal, tanaman di dalam akuarium harus disesuaikan dengan bentuk ikan.

Dalam satu akuarium, biasanya bila mengisi dengan aquascape sebanyak 50 persen, usahakan ikan hiasnya sekitar 25 persen saja. Supaya pergerakan ikan tetap bebas.

"Biasanya saya juga kira-kira aja sih. Pokoknya kalau hiasan sudah tampak penuh, ikan yang dimasukkan tidak perlu terlalu banyak," ujarnya.

Selain natural style, ada pula style ryoboku, penjing atau mengisi dengan bonsai, dan masih banyak lagi.

Tags
aquascape
Baca Juga
Ikuti kami di
656 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved